Hallo selamat malam!!!!
Yah sedikit menyapa kawan-kawan yg sudah lama menjomblo *ehh,, yg sudah lama menunggu postingan. ahahahah
Apa yg di tunggu, blog ini kan blog musiman.. Kalau mau posting ya ngenaskah dulu, kalau gak yah berarti gak.
Yaudalah intinya mimin mau posting sesuatu.
Kali ini tentang "perbedaan", yah seperti judul lagunya Ari Lasso gt yg gini liriknya: *cekk cekk, ehemmm pehikkkk*
"Segala perbedaan itu membuatmu jauh dariku biarlah sang waktu menjaga cintamu. Nyalakanlah api cinta membakar ragu yg ada, ku kan slalu setia hingga lalalalalala" *kagaaaaaaaak hapal* hahahaha
Wah jadi karaokean nih. wokeee pertama-tama intro dulu dong, mimin sharing ttg makna dari "perbedaan" itu apa? Nah kalau mnurut mimin sih perbedaan itu adalah tempat berlabuhnya kapal-kapal penumpang, kapal-kapal kargo atau jg kapal-kapal nelayan dimana tempat ini biasanya terletak ditepi perairan misalnya, danau, sungai atau laut.
Mimin benar kan??
ehh salah itu pelabuhan yaa.. :D
Yah perbedaan itu artinya tidak sama. Hal yg tidak sama itu banyak bukan. Tapi bagaimana jika hal yg tidak sama ini terjadi dalam sebuah hubungan? Misalnya, pertemanan, persahabatan atau mungkin perpacaran *eaa dan juga pernikahan. Ini akan sedikit menyulitkan bukan?
Oleh karna itu banyak hubungan yang patah arah akibat perbedaan. Terutama perbadaan keyakinan.
Mulanya dua sejoli menjalani hubungan dengan berpondasikan rasa saling suka, rasa sayang dan rasa cintak kasih. Namun, setelah menjalin hubungan yang begitu lama barulah masing-masing pihak mulai merasakan bahwa hubungan yang mereka jalin tak bisa hanya berpondasikan atas hal itu saja.
Cinta kasih, kelemahlembutan, rasa nyaman dalam sebuah hubungan dapat terhapus begitu saja bila perbedaan mulai menjadi titik balik dari segala keindahan yang telah terjalin itu.
Rasa nyaman yg selalu hadir dalam sebuah hubungan bisa saja berubah menjadi ketidaknyamanan ketika perbedaan kepercayaan mulai di pertanyakan oleh beberapa pihak.
Biasanya hanya akan berakhir dengan kata "Yahh, kita jalani saja dulu".
Namun, mimin yakin hati masing2 pihak yg menjalani hubungan akan berkata "Benar juga, kami berbeda? Bagaimana kami bisa bersatu?"
Terlintas sejenak pertanyaan pertanyaan kecil dalam hati mereka yg menjalani hubungan. Hingga saat rasa pasrah mulai melanda, mereka hanya bisa berprinsip "Jalani saja dulu."
Jalani saja dulu.
Jalani saja dulu.
Jalani saja dulu.
Bermodalkan kata kata itu mereka tetap menjalani hubungan mereka.
Namun tentu saja hari yang mereka jalani tak hanya hari senin atau selasa, ada hari rabu, kamis dan hari lainnya..
Misalnya :
***
Bila halnya hari minggu tiba, akankah mudah dan ikhlas salah satu pasangan mengucapkan "Selamat hari minggu, selamat beribadah ya."
Apa hati kecil akan sangat mudah dengan ikhlas mengucapkan hal seperti itu, atau ada sedikit keterpaksaan dalam hati kecil?
Sama halnya bila kata "Jangan lupa makan siang ya."
Dibalas dengan "Iya, setelah sholat aja ya."
Lalu "Yaudah, sholat dulu yah. Yg kyusu' yah sholatnya."
Akankah hati kecilnya ikhlas mengatakannya atau hanya keterpaksaan saja??
***
Mulai dari hal hal kecil seperti itulah hubungan yang indah dan damai namun memiliki dua perbedaan kepercayaan akan mulai retak.
Mulai dipertanyakan kemana arah hubungannya?
Yang tadinya bermodalkan "Jalani saja dulu." Perlahan akan saling mempertanyakan "kemana arah hubungan kita?"
Dan rasa sayang yg sudah teramat dalam terkadang masih bisa menyelamatkan keadaan. Namun, itu hanya sementara. Akan ada kejadian kejadian lain yang dapat memperkeruh suasana.
Campur tangan org lain bisa saja ikut menjadi faktor faktor yg memperkeruh suasana hubungan kedua belah pihak.
Apalagi jika orang orang terdekat ikut berkomentar dan berpendapat, semisalnya saudara, atau bahkan orang tua.
Tentu saja yang menjalani hubungan akan berpikir lebih dalam mengenai hubungan mereka.
Tapi bahkan tanpa campur tangan org lain seseorang yg menjalani hubungan seperti itu pun bisa dengan sendirinya menyadari bahwa perbedaan diantara mereka tidak bisa di satukan.
Sesuatu yang mulanya indah bisa saja menjadi sangat mengecewakan dan bahkan menyakitkan, itulah konsep yang sering terjadi di dunia ini.
Jadi jangan heran bila hubungan indah yg terjalin bisa menjadi kisah tragis bagi hati yang menjalaninya.
Ketika hubungan mulai di rajut, tak kan ada yang tau akan seperti apa hubungan itu. Bisa saja hanya menjadi sekedar teman bisa juga berada di atas ranking pertemanan atau sebaliknya.
Belum ada yang tau kemana arah suatu hubungan yang baru saja di rajut.
(Hubungan dengan lawan jenis)
Yang pastinya bila mana menjalin hubungan dengan yg berbeda keyakinan, sebaikny pijaklah sedikit pedal rem mu, pelankan sedikit pedal gasmu. Supaya tak terbentuk hubungan yang dapat memicu kekecewaan dalam hatimu kelak.
Bila sudah terjalin hubungan itu, pikirkanlah kembali kemana arah hubungan itu.
Hindarilah sejenak kata "Jalani saja dulu."
Itu hanya akan menunda kekecewaanmu bila nantinya kau tak dapatkan yang kau inginkan pada hubunganmu.
Buka kembali mata hatimu, dengarkan lebih jelas hati kecilmu.
"Bila hubungan yang terjalin antara dua pihak yang memiliki keyakinan yang sama saja bisa berakhir dengan kekecewaan dan kepedihan, apalagi hubungan yang terjalin dengan 2 perbedaan yang sangat nyata?"
Ini hanya sebuah pertanyaan sederhana, namun bisa di jadikan sebuah pertimbangan bagi kalian.
Tapi ingat juga bahwa perbedaan bukan penghalang bagi kita sebagai mahluk sosial untuk menjalin hubungan, hanya saja sebaiknya kita dapat menempatkan posisi yang baik bagi diri kita dan hati kita kelak.
Tak ada yang mau menimba kekecewaan dalam kehidupan , karna itulah setidaknya kita hindari kekecewaan dengan bertindak lebih dewasa.
Air dan minyak tak bisa bersatu.
Air tetaplah air.
Minyak tetaplah minyak.
Namun, hidup ini kalian yang menentukan.
"Perbedaan mungkin bisa jadi penyebab kekecewaanmu kelak, tapi ingatlah perbedaan bukan untuk di permasalahkan.
Bukankah karna keberagaman kita menjadi lebih indah?"
Bagikan kasihmu pada siapapun, genggam erat tangan orang orang di sekelilingmu tanpa harus mempermasalahkan perbedaan.
Damaikan hatimu, jadilah sejuk bagi sesama.
Keberagaman dalam damai.
"Perbedaan mengindahkan banyak hal." ({})
By : Belakang sawah